Kuliah S2 sudah menjadi trend saat ini. Apabila setelah lulus anda ingin studi lanjut, ada baiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:
1.
Cita-cita yang relevan
Jika
anda memiliki keinginan bekerja sebagai dosen atau psikolog yang mensyaratkan
lulusan S2, tentu anda wajib untuk lanjut studi ke jenjang Master. Atau jika
berhubungan dengan jabatan karir, kenaikan pangkat, dsb, bolehlah anda studi
lanjut. Tapi kalau tidak, coba anda berfikir ulang tentang niatan studi lanjut.
Studi lanjut memang tidak masalah jika niatnya 100% untuk belajar.
2.
Keinginan untuk belajar
Berdasarkan
pengalaman, meskipun kuliah S2 lebih singkat dibanding S1, namun pelajaran dan
tugasnya jauh lebih rumit. Jika anda ingin studi lanjut, anda harus
mempersiapkan diri untuk fokus belajar.
3.
Tentukan
tempat belajar
Selain
Universitas anda juga harus memperhatikan tempat belajar yang dapat membuat
anda bersemangat. Mungkin anda ingin melanjutkan studi di luar negeri agar anda
semakin semangat belajar karena menemui suasana yang berbeda, orang-orang yang
berbeda, budaya, makanan dan banyak hal yang berbeda. Hal ini tentu membutuhkan
persiapan yang matang, anda harus bekerja keras belajar bahasa Inggris persiapan
fisik dan mental. Beberapa negara tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar seperti Jepang, Turki dan negara-neagra di Timur Tengah, maka
anda harus belajar bahasa negara tujuan.
4.
Bahasa
Inggris
Bahasa
inggris akan menjadi makanan sehari-hari mahasiswa pascasarjana khusunya rumpun
ilmu sosial. Hampir semua diktat berbahasa inggris. Sebelum masuk di beberapa
universitas pun, calon mahasiswa diwajibkan mengikuti tes TOEFL, biasanya
bersama dengan Tes Potensi Akademik. Untuk studi lanjut ke luar negeri
khususnya univeristas-universitas terkemuka di Eropa sering mensyaratkan skor IELTS
7.0, namun kebanyakan universitas rata-rata mensyaratkan skor IELTS 6.5.
5.
Biaya
Anda
harus memastikan bahwa dana yang anda miliki cukup, karena biaya kuliah
persemester di pascasarjana lebih mahal dibanding sarjana. Saat kuliah biasanya
anda akan ditawari beberapa beasiswa
seperti Bakrie Graduate Fellowship atau Tanoto, dan beberapa beasiswa lainnya. Untuk
mendapatkannya anda harus bekerja keras karena tidak mudah dan seleksinya ketat.
Beasiswa Bakrie biasanya mensyaratkan pengalaman organisasi sedangakan Tanoto mensyaratkan
pengalaman kerja. Atau jika anda mendapatkan beasiswa sebelum kuliah mungkin
lebih baik. Seperti LPDP atau beasiswa dari luar negeri (Erasmus Mundus,
Australia Awards Scholarship, Orange Tulip Scholarship, dll).
6.
Persiapan
Persiapan
untuk studi lanjut tidak bisa dilakukan dengan cara instan. IPK S1 berpengaruh
pada keberhasilan seleksi pendaftaran S2. Karena setiap kampus pascasarjana memiliki
standar IPK minimum S1. Jika anda juga ingin mempercepat studi S2, ada baiknya anda
sudah memiliki gambaran tentang penelitian yang akan anda jadikan tesis. Agar
waktu anda mengerjakan tesis tidak terlalu lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar